Sebentar lagi kita memperingati hari pendidikan nasional yang akan diperingati tanggal 2 Mei nanti. Perlu kita ketahui bahwa tanggal 2 Mei diambil dari lahirnya salah satu tokoh yaitu Ki Hajar Dewantoro sebagai bapak pendidikan nasional. Beliau berjuang demi memajukan pendidikan Indonesia. Tahun 1922 Ki Hajar Dewantoro mendirikan sekolah kerakyatan di Yogyakarta.
1.
Ing Ngarso Sung Tulodho (di depan memberi contoh), maksudnya
seorang pemimpin harus berperilaku baik dan dapat menjadi suri tauladan yang
baik bagi bawahan atau anak buahnya.
2.
Ing Madyo Mangun Karso (di tengah membangun kemauan),
maksudnya seorang pemimpin harus mampu membangun kemauan, bersemangat melakukan
perubahan yang lebih baik lagi.
3.
Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan), maksudnya
seorang pemimpin tidak selamanya di depan, namun juga di belakang untuk
memberikan dorongan kepada anak buahnya agar bersemangat dan maju.
Kita sebagai pemuda generasi penerus bangsa harus bisa
memaknai ketiga ajaran tersebut. Tujuannya agar pendidikan di Indonesia menjadi
maju dari peradaban. Mengingat kini banyak pemuda yang kurang memerhatikan
pendidikan, terutama pendidikan moral. Banyak pemuda yang mementingkan
kemauannya sendiri dan tidak bisa menahan emosi. Akibatnya, tawuran terjadi
dimana-mana. Kejadian tersebut tentu saja telah merusak moral benih-benih
penerus bangsa. Jika sudak begini, bagaimana pendidikan di Indonesia akan
maju?.
Jika kita menginginkan pendidikan di negeri kita maju, maka
sebagai pemuda kita harus berubah dengan memperbaiki moral kita dulu. Caranya
dengan meningkatkan rasa solidaritas kita, menghilangkan sifat egois, lebih
menahan emosi kita, dan tentunya menyukai belajar guna menambah wawasan.
Sehingga, insyaAllah pendidikan di Indonesia akan maju dengan sedikit perubahan
pemuda Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar