Seperti
yang kita ketahui tahun 2014 ini Indonesia kembali berpesta rakyat. Semua warga
negara dari Sabang sampai Merauke berhak menggunakan hak pilihnya untuk menentukan
wajah baru pemimpin Indonesia. Tentunya yang sudah memenuhi syarat untuk
menggunakan haknya, salah satunya sudah berumur 17 tahun.
Dalam
hal ini pemuda yang sudah berumur 17 tahun juga harus menggunakan hak pilihnya
sebagai warga negara Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa, pemuda harus
memberikan andil untuk memilih pemimpin baru Indonesia. Dengan begitu para
pemuda Indonesia telah mencerminkan cinta tanah airnya terhadap Indonesia.
Meskipun
sebagai pemilih pemula, pemuda Indonesia tak boleh golput. Golput itu sama saja
mencerminkan bahwa kita kurang peduli terhadap nasib bangsa kita. Sangat
memprihatinkan bahwa pemuda sebagai generasi penerus bangsa malah tidak peduli
dengan nasib bangsanya dengan tidak menggunakan hak pilihnya.
Kampanye
juga merupakan bentuk kepedulian dan apresiasi mereka. Mereka berapresiasi
dengan mengenalkan partai kebanggaannya kepada masyarakat. Seperti yang kita
lihat di jalan-jalan sebelum pemuli berlangsung. Yahh. . meskipun kadang
mengganggu, karena suara motor yang digembor-gemborkan, menyebabkan kemacetan
lalu lintas, dan sebagainya.
Lalu,
bagaimana cara memilih pemimpin yang baik? Menurut apa yang saya dapat dari
seminar politik di sekolah, cara memilih pemimpin yang baik adah sebagai
berikut :
1. Jangan memilih pemimpin
yang jaim.
2. Jangan memilih pemimpin
yang suka mengobral janji.
3. Jangan menerima sogokan
dari partai apapun
4. Lihat latar belakang
caleg terlebih dahulu.
5. Pilihlah pemimpin yang
seagaman dengan kita.
Kemudian,
bagaimana dengan kita yang belum mempunyai hak untuk
memilih?. Jangan khawatir, bagi kita yang belum mempunyai hak untuk memilih
bisa mengadakan sosialisasi terhadap masyarakat tentang cara pemilihan umum.
Agar masyarakat lebih memahami dan tidak akan terjadi kesalahan yang merugikan
nantinya.
0 komentar:
Posting Komentar